Di teriknya matahari Sidoarjo Rabu siang (10/08/16), sempat membuat pening kepala. Tiba-tiba suara tingtong-tingting, hand phone be...
Di teriknya matahari Sidoarjo Rabu siang (10/08/16),
sempat membuat pening kepala.
Tiba-tiba suara tingtong-tingting, hand phone bergetar.
“Bang saya ada di dekat sampeyan di depan pintu Hotel”,
ucap seorang teman.
Suasana Berubah seketika, sebuah pertemuan yang
dilanjutkan anjangsana kerumah sahabat.
Setelah 15 menit perjalanan yang seru melintasi padatnya
kota Sidoarjo, akhirnya sampai juga di sebuah warung kopi.
“Ayo bang kita turun, inilah tempat saya”, Ucap teman
tersebut.
Warung Kopi KPK begitulah tulisan yang
terpampang pada banner di depan warung tersebut.
Terletak di Dususn Kedung, Rt 20/Rw 06, Desa Jumputrejo,
Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, Jawatimur.
Rasa capek dan penat seketika terurai, setelah sejenak
duduk seraya menyandarkan punggung dan secangkir kopi panas didepan mata.
“Silahkan diminum Bang”, Ucap Hoery
Seteguk kopi telah bersarang di lidah dan “gluk”, segar
dan berbeda rasanya.
“Bang ini kopi, gak ada duanya, beda rasa dengan kopi
yang lain, saya racik sendiri dan saya namakan kopi ‘SAPTA RASA‘, saya
sajikan sesuatu yang berbeda di Warkop KPK Bang”. Kelakar Hoery.
Memang benar, rasa yang berbeda terdapat pada cairan
hitam kental tersebut, kopi ‘SAPTA RASA‘ julukannya.
Ngantuk capek dan penat terurai saat itu.
Kopi memang sajian yang sangat akrab bagi masyarakat
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, sangat mudah dijumpai warung kopi, dari
yang berlebel mewah ala Cafee gedongan sampai kaki lima dan lesehan.
Namun kopi ‘SAPTA RASA’ hanya ada di Warung KPK
Hoery Komunitas.
Kopi “Kumpun Orang Penuh Inspirasi” di warung KPK “Komunitas
Pecinta Kopi“.(ag/isc/indoshinju)